Minggu, 20 Maret 2016

celoteh malam

Tersadar, besarnya gelombang suara menyambar telinga. membuat perjalanan alam bawah sadarnya terhenti. pikirnya meracau, meneguhkan kembali gambaran samar, "Pijakannya dikepung bala tentara pemangsa yang mencoba meraih dirinya dalam tebing tinggi". ditelusurinya kausalitas antara apa yang tersirat dalam mimpi dengan realitasnya sebelum mata terpejam, refleksi. tidak, tak dapat dirinya memperjelas samar yang ada. hanya kaitan perjalananya kini pada nalar perjuangan dan godaan syahwat kebutuhan manusia, biologis aman dan cinta sesuai dengan ocehan abraham maslow. apakah itu kode dari sang penguasa?? lama dirinya terpejam merenungkan tiap hembusan nafas yang ada. bisakah kuputar kembali waktu tuk memulai konsepku tentang hidup?? ah tidak, naif sekali hikayatku kini, celotehnya dalam hati. waktupun berujar, senja kemerahan mengingatkan pada karirnya sebagai mahasiswa. dunianya abu abu, tercebur dalam aliran keruh tak jelas hulu dan hilir. kemasannya memang berlabel emas, tapi jika isinya hanya butiran debu? sama halnya dengan gelas tak berisi. atau buka kembali pada jalan usang, diam menetap bersimpuh pada keadaan yang tak memberi makna.